
Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:
1. KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka mendengarkan cerita.
2. Anda membaca apa saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
3. Anda merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan maupun tulisan. Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
4. Anda suka membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda baca atau dengar.
5. Anda suka mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle. Anda dapat mengeja dengan sangat baik.
6. DLL
2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal).
Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental (mencongak).
2. Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk melihat cara kerja sesuatu hal.
3. Anda merasa mudah melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target dalam bentuk angka dalam bisnis dan hidup anda.
4. Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering menyiapkan, memberi nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5. Anda senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
6. DLL
3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat).
Ciri-ciri:
1. Anda menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang baik akan warna.
2. Anda cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau handycam.
3. Anda bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu. Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
4. Anda merasa mudah membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki kemampuan mengerti arah yang baik.
5. Anda menikmati permainan seperti puzzle.
6. DLL
4. KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.
Ciri-ciri:
1. Anda dapat memainkan alat musik.
2. Anda dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3. Anda biasanya dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja.
4. Anda sering mendengarkan musik. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser musik. Anda suka -bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
5. Anda mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari anda mengikuti irama lagu itu.
6.DLL
5. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
2. Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
3. Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat. 4. anda adalah orang penuh simpati.
5. Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual seperti renang dan lari.
6. DLL
6. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri.
Ciri-ciri:
1. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan pribadi.
2. Anda serimg menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
3. Anda menetapkan tujuan anda.
4. Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda memutuskan sendiri keputusan anda.
5. Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain.
6. DLL
7. KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.
Ciri-ciri:
1. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
2. Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
3. Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.
4. Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
5. Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan yang sangat menantang dan “mengerikan” secara fisik seperti jet coaster.
6. DLL
8. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.
Ciri-ciri:
1. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
2. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan tanaman.
3. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
4. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda berjalan di alam dan anda bisa “membaca” cuaca.
5. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka memancing.
6. DLL
Dari delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan anda dan mana yang belum digunakan secara maksimal?
Dengan mengetahui bahwa kita memiliki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, kita akan dapat berbenah diri dan meningkatkan kemampuan kita. Therefore, Which one or some of them are yours?

Guru adalah peran yang sangat penting dalam peradaban manusia. Guru menjadi pencetak generasi penerus umat manusia. Guru mengajar dengan asal-asalan dan tidak profesional beresiko menghasilkan generasi penerus yang rusak dan selanjutnya akan menghancurkan peradaban masyarakat. Sehingga guru yang profesional mutlak diperlukan.
Selain itu, dari sudut pandang Islam, profesionalisme adalah keharusan bagi tiap profesi dan pengampu amanah. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Jika urusan diserahkan pada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”. Maka sebagai muslim, selayaknya kita berusaha profesional dalam setiap urusan termasuk jika kita berprofesi sebagai guru.
1. Meluruskan Niat
Dalam konsep Islam, niat adalah hal yang penting dalam setiap pekerjaan (amal), apakah itu amal ibadah, amal keseharian, maupun profesi. Rasulullah bersabda: “Amal-amal itu hanya bergantung kepada niatnya dan setiap orang yang beramal hanya akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya” (Riyadhus-Shalihin Bab I Hadits 1). Oleh karena itu, sebagai muslim kita harus meluruskan niat kita, termasuk dalam profesi kita sebagai guru. Niatkan hanya lillahi Ta’ala. Dengan niat yang ikhlas hanya untuk mencari redha-Nya, secara sukarela kita akan berusaha untuk meningkatkan kualitas pengajaran kita. Karena kita yakin bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk persembahan kepada Alloh sehingga kita mempersembahkan apa yang terbaik bagi kita.
2. Membetulkan Motivasi
Motivasi yang paling baik, sepengetahuan saya adalah melakukan sesuatu untuk aktualisasi diri. Secara sederhana, aktualisasi diri dirumuskan dalam kalimat: “do what you love and love what you do” atau “lakukanlah apa yang kamu sukai dan sukailah apa yang kamu lakukan”. Artinya, pekerjaan terbaik yang kita tekuni adalah yang kita sukai. Maka, sebelum memasuki profesi guru ada baiknya kita nilai, apakah kita mencintai kegiatan mengajar dan mendidik. Jika tidak sebaiknya kita tidak berkecimpung di profesi pendidikan.
Tetapi jika kita memang memiliki tekat untuk menjadi seorang guru atau pendidik, atau misalnya kita sudah terlanjur berkecimpung di profesi guru, maka kita bisa berusaha sedikit demi sedikit mencintai kegiatan mendidik dan mengajar tersebut. Para leluhur kita di Jawa meyakini bahwa rasa cinta itu bisa dipelajari. Kata mereka, “Witting tresna jalaran saka kulina” atau artinya adalah “Cinta itu datang karena karena sudah terbiasa/mengenal”. Maka kita bisa mulai menari tahu apa keuntungan kegiatan mengajar dan mendidik bagi kita, apa manfaatnya bagi orang lain, kemudian kita berdoa kepada Alloh agar menjadikan kita mencintai kegiatan mengajar. InsyaAlloh dengan usaha, lama kelamaan akan tumbuh rasa cinta pada profesi pendidikan.
Kenapa perlu rasa suka pada profesi guru jika ingin menjadi guru yang profesional? Karena jika kita telah suka pada suatu hal, kita akan sukarela mempersembahkan yang terbaik bagi hal tersebut. Jika kita suka mengajar, kita akan secara sukarela berusaha untuk mengajar dengan baik. Selain itu, jika kita menemukan kesulitan, kita tidak akan mudah patah semangat. Sehingga kita terus melakukan peninggakatan kualitas pengajaran menuju profesionalisme.
3. Mempelajari Materi Ajar Tanpa Henti
Menjadi guru bukan berarti berhenti dari belajar, terlebih materi yang diajarkan. Sebagai guru kita harus meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita tentang materi yang kita ajarkan. Jika guru paham betul materi ajarnya, ia akan lebih mudah mencari penjelasan yang gamblang tetapi sederhana kepada muridnya. Selain itu guru yang faham betul meteri ajarnya akan mudah mencari perumpamaan-perumpaan nyata untuk mempermudah penjelasannya kepada murid. Murid tentu akan lebih mudah menangkap penjelasan yang sederhana daripada penjelasan yang njelimet.
Selain itu, guru juga harus mengikuti perkembangan-perkembangan terkini tentang materi yang diajarkannya (updating). Updating perkembangan terbaru tentang ilmu yang diajarkan akan meningkatkan dan memperdalam pemahaman guru tentang ilmu tersebut. Pengetahuan yang up to date juga akan menghindarkan guru dari penjelasan yang salah kepada murid. Selain itu, saat murid mencari bahan materi yang diajarkan dari sumber selain guru, misal dari internet atau dari buku, ia tidak akan menemukan penjelasan yang bertentangan dengan penjelasan gurunya.
4. Menerapkan Materi Ajar Dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengamalkan materi ajar maksudnya adalah menerapkan apa yang diajarkan kepada murid dan esensi ilimu tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari guru. Misal seorang guru yang mengajarkan PPKN, maka dalam kehidupan sehari-harinya guru tersebut harus menerapkan tenggang rasa, naisonalisme, kesadaran akan hak dan kewajiban. Mungkin ada pertanyaaan, lalu bagaimana dengan guru yang mengajarkan matematika? Yang perlu ia terapkan, selain melakukan penghitungan yang benar, juga mengenai cara berfikir matematis yang rasional, cara memecahkan masalah yang dalam matematika menggunakan jalan tertentu dengan runut dan terukur, dll.
Ilmu yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari akan melekat pada diri orang yang mengamalkannya tersebut, dalam istilah orang Jawa disebut ngelmu. Selain itu, penerapan ini juga akan menambah luas pemahaman dan kecintaan diri kepada ilmu yang diajarkan. Dengan kecintaan pada ilmu, guru akan secara senang menjelaskan ilmunya kepada murid dengan metode terbaik. Pemahaman yang luas akan sangat membantu guru dalam menjelaskan ilmu yang diajarkannya kepada murid. Selain itu, pengalaman dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi contoh nyata bagi murid dan contoh adalah pola pengajaran yang paling baik.
5. Mempelajari Metode Mengajar Yang Efektif
Para ahli pendidikan telah menemukan dan mengemukakan berbagai metode pengajaran yang efektif. Metode pengajaran yang baik ini tidak hanya terbatas pada metode pengajaran di dalam kelas, tetapi juga cara menjelaskan yang efektif (face to face), cara menjawab pertanyaan murid dengan efektif, cara mengoreksi kesalahan yang efektif, dll. Seorang guru yang ingin menjadi profesional tentulah perlu untuk mempelajari metode-metode ini dan menerapkannya di dalam kelasnya atau dalam situasi lain saat mengajar kepada murid-muridnya. Cara mengajar, mengatur situasi kelas, mengoreksi yang efektif, dll telah banyak dibahas di bidang ilmu Psikologi Pendidikan dan banyak buku atau artikel yang beredar tentang hal tersebut.
6. Mempelajari Murid Yang Diajar
Selain perlu mempelajari metode ajar yang baik, guru juga perlu mempejari aspek-aspek murid yang ia ajar. Pengenalan murid ini baik secara umum maupun secara individu/personal. Misal, seorang guru yang mengajar anak-anak remaja perlu tau semua aspek psikologis remaja secara umum, selain itu ia juga perlu mengenal karakter dan sifat masing-masing murid yang ia didik. Pengenalan ini akan lebih memudahkan guru dalam memilih metode interaksi, metode penjelasan, metode menjawab, saat ia berhadapan dengan muridnya. Selain itu, pengenalan ini akan lebih memudahkan guru dalam mengimproviasi teori metode mengajar efektif yang mungkin kurang cocok diterapkan pada muridnya dan ia bisa menemukan metode yang lebih efektif untuk mengajar murid-murinya.
7. Memperhatikan Akhlak Murid
Ilmu tanpa moral adalah buta. Pendidikan yang tidak mengindahkan akhlak peserta didik akan menghasilkan generasi penerus yang berpotensi menghancurkan peradaban masyarakat. Generasi yang suka minteri atau orang pintar yang membodohi orang lain untuk kepentingannya sendiri juga lahir dari pendidikan yang hanya mementingkan prestasi tanpa mengindahkan akhlak peserta didik. Maka, sebagai pendidik, guru perlu memperhatikan akhlak peserta didiknya. Tidak perduli materi ajarnya, apakah guru matematika, sejarah, fisika, guru tetap harus memperhatikan akhlak muridnya.
Selain itu, guru tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan materi ajar semata. Guru, jika ingin disebut profesional juga bertanggung jawab tentang kualitas penangkapan materi ajar oleh murid atau tingkat pemahaman murid. Imam Waqi’, guru Imam Syafi’i, rahimahumalloh mengajarkan Imam Syafi’i bahwa ilmu adalah cahaya Alloh yang tidak akan dianugerahkan kepada pelaku maksiat. Artinya, orang yang berakhlak jelek tidak akan mendapatkan ilmu dengan sempurna. Ia mungkin mendapatkan pengetahuan tetapi ia tidak akan menangkap esensi ilmu yang dipelajarinya. Oleh karena itu penting bagi guru untuk memperhatikan akhlak muridnya. Memperhatikan tidak hanya mengawasi tetapi juga mendidikkan akhlak terpuji dan membetulkan jika terdapat akhlak tidak terpuji.
8. Menerapkan 7 Kiat di Atas
Langkah terkahir dan paling penting adalah menerapkan 7 kiat tersebut di atas setiap hari. Ilmu tanpa amal/penerapan seperti pohon tanpa buah, artinya kita tidak akan mendapatkan manfaat dari ilmu tersebut. Maka, setelah mengetahui kiat-kiat tersebut, kita harus segera menerapkannya. Mungkin di awal-awal kita akan merasa susah dan canggung. Mungkin juga saat awal menerapkan kiat tersebut kita akan melakukan berberapa kesalahan. Itu biasa sebagai proses belajar. Setelah terbiasa melakukan kiat-kita tersebut, Insya Allah akan dirasakan manfaatnya. Aamiin...
Semoga bermanfa'at..
Previous PostPostingan Lama
Beranda